Kadinkes Dukung Pembentukan Komite Kesehatan
MEDIASI – Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Reynold Ubra saat memimpin mediasi di Balai Kampung Tipuka, Jumat (14/3/2025) (FOTO: GREN/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Pelayanan Kesehatan (Yalkes) di Puskesmas Pembantu (Pustu) Kampung Tipuka dihentikan selama dua pekan terakhir.
Akses Yalkes dihentikan sejak tanggal 1 Maret 2025 lalu akibat adanya seorang petugas Puskesmas Mapurujaya dilempari batu oleh orang mabuk usai memberikan pelayanan kesehatan di Pustu tersebut.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika, Reynold Ubra, menggelar pertemuan sekaligus mediasi atas kasus pelemparan petugas kesehatan agar tidak terulang.
Mediasi yang dilaksanakan di Balai Kampung Tipuka, Jumat (14/3/2025), dipimpin langsung Reynold Ubra dengan didampingi Plt. Kepala Distrik Mimika Timur Bakri Athoriq, Kepala PLM Mapurujaya Onna Bunga, Bhabinkamtibmas Polsek Mimika Timur dan Babinsa Koramil 1710-07/Mapurujaya.
Dalam pertemuan itu juga dihadiri para tokoh masyarakat.
Dalam pertemuan itu, Kepala PKM Mapurujaya, Onna Bunga terlebih dahulu mengungkapkan selama pelayanan kesehatan di Pustu Tipuka, petugasnya sudah mengalami aksi pelemparan batu sebanyak tiga kali oleh orang mabuk di wilayah setempat.
“Kejadian pertama pada Januari 2024, dan proses penyelesaiannya masih sebatas koordinasi di tingkat kampung,” ujarnya.
Kejadian kedua pada Juni 2024, dan akhirnya petugas kesehatan ditarik, sebelum akhirnya kembali bertugas dan memberikan pelayanan kesehatan kepada warga Tipuka.
Sayangnya, kejadian ini berulang pada 1 Maret 2025, dimana petugas kesehatan yang menumpangi mobil hendak pulang usai memberikan pelayanan kesehatan, malah dilempari batu oleh orang mabuk.
“Karena sudah tiga kali kejadian, maka saya laporkan ke Kepala Dinas Kesehatan, ke Plt. Kadistrik Mimika Timur, dan Kapolsek Mimika Timur. Akhirnya Pak Kadis (Reynold Ubra) putuskan untuk tarik semua tenaga kesehatan sampai ada titik terang atau komitmen warga Tipuka, barulah pelayanan kesehatan diaktifkan lagi,” katanya.
Lebih lanjut, kata Onna, ada empat petugas yang lakukan pelayanan di Pustu Tipuka, tapi karena ada kerusakan yang mengharuskan adanya perbaikan, sehingga pelayanan kesehatan selama ini dilakukan secara mobile agar masyarakat tetap mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal dan maksimal.
“Mudah-mudahan dengan pertemuan ini ada tindaklanjut, dan kejadian sebelumnya tidak terulang, sehingga masyarakat kembali mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik,” tandasnya.
Menjawab penjelasan Onna Bunga, Ketua Dewan Gereja Stasi Tipuka, Kanisius Tianaipa meminta ke seluruh warga Kampung Tipuka agar mendukung srta melindungi petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Tenaga medis itu merupakan Tuhan kedua untuk menyelamatkan manusia di dunia ini, termasuk di Kampung Tipuka. Oleh sebab itu, saya minta semua warga untuk mendukung tenaga medis dalam pelayanan kesehatan,” serunya.
Sementara Plt. Kadistrik Mimika Timur, Bakri Athoriq menjanjikan akan melibatkan pemuda di Tipuka dalam pelayanan serta menjamin keamanan di wilayah setempat.
“Nanti kami akan koordinasi dengan pendamping dan aparat kampung, sehingga kita siapkan kader-kader yang nantinya dipilih menjadi tim komite kesehatan di Pustu Tipuka,” ungkapnya.
Ia menyebut tugas dari komite kesehatan di wilayah setempat, yaitu mensupport petugas kesehatan dalam memerikan pelayan kepada masyarakat.
“Kami akan siapkan tim komite kesehatan sore nanti (kemarin-Red), dan saya (Kadistrik) akan tetap backup,” tandasnya.
Selanjutnya, Kepala Dinkes Mimika, Reynold Ubra, mengatakan mediasi yang dilakukan adalah bentuk transformasi dari hal negatif ke positif, menyusul kejadian yang menimpa tenaga kesehatan, yang dilakukan oleh oknum warga di Tipuka.
“Kami respon ini karena anak-anak muda di Tipuka ini banyak, tentu bisa kita gerakkan, sebab di Tipuka ada progam kemitraan Pemda dengan Freeport terkait penanganan stunting. Mudah-mudahan dengan adanya komite kesehatan bisa menjadi wadah untuk menggerakkan isu-isu bukan hanya kesehatan tetapi juga pendidikan,” paparnya.
Untuk itu, Reynold kerap ia disapa mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung petugas dalam pelayanan kesehatan.
“Tangan kami ini hanya untuk melayani masyarakat. Jadi, saya sudah pesan kepada dokter dan semua petugas agar dalam melayani masyarakat atau pasien itu, bukan hanya tanya saja tetapi langsung pegang pasien untuk memastikan kondisi kesehatannya,” tegasnya.
Diharapnya pula, keberadaan komite kesehatan nantinya bisa menjadi penggerak dalam penanganan isu-isu kesehatan di tengah masyarakat.
“Rapat besok (hari ini-Red) kita akan satukan persepsi supaya komite kesehatan segera dibentuk, karena petugas kesehatan tidak bisa jalan sendiri tanpa adanya dukungan dari masyarakat,” pungkasnya. (via)
Jumlah Pengunjung: 43