HADIRI – Chris Zimmer selaku EVP Techncal Service PT Freeport Indonesia, dan Nathan Kum selaku Senior Vice President (SVP) Community Development PTFI, Gesang Setyadi- VP Enviromental PTFI, Gregorius Okoare selaku pi.pinan PT Putra Otomona, Maximus Tipagau serta tamu undangan saat menghadiri perayaan Natal bersama dan launching Cafe Cartemszdi Jalan Cenderawasih, Senin(22/12/2025)
TIMIKA, timikaexpress.id – PT Mpaigelah menggelar perayaan Natal bersama dengan mengusung tema “Kristus Datang Memperbaharui Dunia” dan subtema “Dengan Semangat Natal Semakin Menguatkan Kebersamaan dan Terus Meningkatkan Kinerja untuk Melakukan yang Terbaik Bagi Perusahaan.”
Perayaan Natal bersama tahun 2025 yang berlangsung pada Senin (22/12/2025) tersebut dirangkaikan dengan grand opening Café Cartensz, usaha milik Owner PT Mpaigelah, Maximus Tipagau.
Grand opening Café Cartensz ditandai pengguntingan pita oleh Chris Zimmer selaku EVP Techncal Service PT Freeport Indonesia, dan Nathan Kum selaku Senior Vice President (SVP) Community Development PTFI.

Perayaan Natal bersama dan peresmian Café Cartensz juga dihadiri Athanasius Allo Rafra selaku mantan Karetaker Bupati Mimika, Gesang Setyadi selaku Vice President (VP) Enviromental PTFI, Ermon Hasiholan selaku Manager General Contrucion and Special Project PTFI, Daniel Erikson selaku Manager TRMP PTFI, serta tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga Mimika.
Dalam suasana penuh persaudaraan, acara diawali dengan pemutaran video kisah kelahiran Yesus Kristus, dilanjutkan dengan pujian dan penyembahan yang dipimpin Ny. Aryati Nagapa, Direktur PT Mpaigelah.
Doa pembukaan disampaikan oleh Pdt. Sirwa.
Prosesi Natal ditandai dengan penyalaan tujuh lilin Natal oleh Ketua Sinode GKI Wilayah II Papua Tengah Pdt. Hans Wakerkwa, perwakilan GKI seluruh Klasis Mimika Bartolomeus Kum, perwakilan Pemerintah Kabupaten Mimika, Pemerintah Provinsi Papua Tengah, Pemda Intan Jaya, PT Freeport Indonesia, pimpinan PT Mpaigelah, serta Ketua Lemasko Gregorius Okoare.

Ibadah Natal diisi dengan khotbah oleh Pdt. Willem Soleman, yang mengangkat firman Tuhan dari Wahyu 21:5, “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru.” Firman tersebut selaras dengan tema Natal, yakni Kristus yang datang untuk memperbaharui dunia.
Dalam khotbahnya, Pdt. Willem menegaskan bahwa Yesus datang dengan misi besar untuk memperbaharui dunia yang telah rusak oleh dosa. Karena itu, Natal bukan sekadar perayaan rutin tahunan, melainkan peristiwa kasih Allah yang mengubah sejarah dan kehidupan manusia.
Ia menyampaikan bahwa Natal menghadirkan kasih sejati, sinar pengharapan, dan tujuan hidup yang pasti. Menurutnya, kasih Kristus adalah kasih tanpa pamrih yang tidak berubah sekalipun manusia jatuh dalam dosa.
Selain itu, hanya Yesus Kristus yang menjadi sumber pengharapan sejati di tengah dunia yang penuh tantangan.
“Hidup manusia singkat. Tujuan akhir hidup jelas: hidup kekal bersama Tuhan atau terpisah dari-Nya. Yesus sudah menyediakan jalan keselamatan, dan janji Tuhan adalah ya dan amin,” ujar Pdt. Willem.
Ia juga mengajak keluarga besar PT Mpaigelah untuk menghayati makna Natal dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari, menjadi saluran kasih dan berkat bagi banyak orang demi memuliakan nama Tuhan.
Sementara itu, Maximus Tipagau dalam sambutannya mengatakan bahwa Natal adalah momen menghadirkan damai, kasih, dan kepedulian kepada sesama.
Ia menegaskan bahwa seluruh berkat yang diterimanya merupakan titipan Tuhan yang harus dibagikan kembali bagi umat dan masyarakat.
“Dalam hidup saya, Tuhan adalah yang utama. Apa yang Tuhan percayakan—pekerjaan, usaha, dan rezeki—bukan hanya untuk saya nikmati sendiri, tetapi untuk menjadi berkat bagi banyak orang,” katanya.
Ia menambahkan bahwa melalui kebersamaan dengan PT Freeport Indonesia, pihaknya dapat menolong masyarakat, mendukung pelayanan gereja dan para pendeta, serta membantu warga yang membutuhkan.
Bersama Gregorius Okoare, Maximus menyatakan komitmen untuk mendukung PT Freeport Indonesia karena dinilai memberikan dampak positif bagi masyarakat Papua.
Dalam kesempatan itu, Maximus juga mengajak masyarakat Papua untuk bangkit dari kebiasaan hidup yang merusak, seperti konsumsi minuman keras dan gaya hidup tidak sehat.
Menurutnya, Natal harus menjadi momentum perubahan menuju kehidupan yang lebih baik.
“Hentikan kebiasaan yang merusak. Gunakan waktu dengan bijak, bekerja keras, didik dan sekolahkan anak-anak kita. Kesempatan terbuka luas, apalagi teknologi sudah maju. Kalau kita mau belajar dan bekerja, kita pasti bisa maju,” tegasnya.
Ia menutup dengan ajakan membangun Papua melalui kerja keras, persatuan, dan kebersamaan.
Dengan semangat Natal, ia berharap masyarakat Papua dapat menyiapkan masa depan generasi penerus sekaligus memuliakan nama Tuhan. (vis)
Jumlah Pengunjung: 29

7 hours ago
5
















































