BAKAR – Tampak aksi bakar ban bekas oleh puluhan sopir pickup, truk dan tukang ojek di depan Sekretariat Pemenangan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, Jalan Hasanuddin Timika, Jumat (15/11/2024). (FOTO: IST/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Puluhan sopir truk, pickup maupun tukang ojek melakukan aksi bakar ban bekas dan blokade Jalan Hasanuddin, tepatnya di depan Sekretariat Pemenangan salah satu Pasangan Calon) (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah pada Jumat (15/11/2024) petang.
Aksi spontan ini dilakukan lantaran biaya sewa kendaraan pengangkut massa kampanye belum dibayarkan oleh tim yang mengurus akomodasi massa dari Paslon tersebut.
Dari pengakuan sejumlah sopir maupun tukang ojek, kedatangan mereka ke Sekretariat Pemenangan Paslon ini sesuai janji yang dari pihak pengurus Paslon, yakni akan merealisasikan pembayaran sewa kendaraan pengangkut massa kampanye.
“Saat selesai kampanye di lapangan eks Pasar Lama, Timika Kamis kemarin, mereka janji mau bayar sewa mobil dan ojek, tapi ke sini (Sekretariat Pemenangan) tidak satu pun pengurus yang kami temui,” ungkap para sopir dan tukang ojek di dilokasi aksi.
Aksi menuntut sewa kendaraan dari para sopir dan tukang ojek, karena ada sebagian dari pemilik kendaraan yang di sewa saat kampanye telah dibayarkan, sementara mereka belum, padahal sudah dijanjikan.
Adapun biaya sewa kendaraan yang harus dibayarkan bervariasi.
Untuk ojek Rp200 ribu, moibl pick up Rp500 ribu, sedangkan truk Rp1 juta.
Iwan, pemilik dua unit pickup yang disewa mengatakan, awal kesepakatan, satu mobil dibayar Rp 1 juta, namun belakangan dikurangi menjadi Rp 500 ribu.
“Tidak apa-apa sewa dua pickup saya Rp 1 juta, asalkan segera dibayar,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Aper, pemilik truk yang disewa mengangkut massa kampanye.
“Saya punya truk awalnya sepakat bayar Rp 1 juta, tapi ternyata dikurangi menjadi Rp 800 ribu, namun belum dibayar juga. Kalau tim sukses punya akhlak seperti ini, kasihan nama Paslon jadi tidak bagus,” kata Aper.
Sementara Ketua Relawan Wandik-Giyai di Mimika, Awen Magai, mengatakan pembayaran sewa kendaraan yang mengangkut massa kampanye merupakan tanggungjawab tim koalisi, sedangkan relawan hanya membantu mengumpulkan massa.
“Massa yang hadir kampanye waktu itu sangat luar biasa, berarti memang harus dibayar. Sudah ada sebagian yang dibayar, tapi masih ada sebagian yang belum dibayar,” jelasnya.
Awen berharap hal ini jangan dijadikan isu dan melebar, sebab panitia atau Koalisi secepatnya akan membayar seluruh jasa pickup, truk dan ojek.
“Saya akan koordinasikan bersama koalisi, supaya malam ini (tadi malam-Red) juga dibayarkan semuanya,” demikian Awen. (via)
Jumlah Pengunjung: 2