TABUH TIFA – Yakobus Karet, Staf Ahli Bupati Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan didampinggi Yulius Katagame, Kadistrik Mimika Timur Jauh, perwakilan TNI Polri, Tim Asistensi Bappeda, menabuh tifa menandai pembukaan Musrenbang pada Senin (24/2/2025) (FOTO: INDRI/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Distrik Mimika Timur Jauh Tahun 2025 bertujuan lebih memacu pembangunan infrastruktur guna menunjang akses pelayanan publik, baik di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lainnya.
Musrenbang Distrik Mimika Timur Jauh yang digelar di SD Negeri Ayuka, Senin (24/2/2025), dibuka oleh Yakobus Karet, Staf Ahli Bupati Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan.
Hadir pula Tim Asistensi Bappeda Mimika, utusan dari Kampung Amamapare, Ayuka, Omawita, Fanamo, dan Ohotya, serta ketua Bamuskam dan perwakilan TNI-Polri.
Dalam sambutan Pj Bupati Mimika Yonathan Demme Tangdilintin yang dibacakan oleh Yakobus Karet, menegaskan, semua program harus dimulai dari tahapan perencanaan.
Sehingga diharapkan 5 Bamuskam dan 5 Kepala Kampung di Distrik Mimika Barat Jauh harus mampu bahkan bisa mengevaluasi seluruh program kerja kampung.
“Karena dalam Musrenbang ini, apa yang kita usulkan adalah program-program prioritas, misalnya soal air bersih, jalan lingkungan dan lainnya yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat setempat,” serunya.
Yakobus pun mengingatkan agar Kepala Distrik Mimika Timur Jauh terlibat mengawasi pengunaan dana desa, termasuk laporan pertangungjawabannya harus secara kontinyu.
Sementara itu, Yulius Katagame, Kadistrik Mimika Distrik Timur Jauh, menerangkan Distrik Mimika Timur Jauh memiliki 5 kampung dengan kondisi geografi penuh tantangan, namjun tidak menyululutkan semangat pengabdiannya bagi masyarakat.
“Karena hasil Rakor tingkat distrik waktu lalu, kami sudah diingatkan agar program yang diusulkan dalam Musrenbang jangan sampai tumpang tindih dengan usulan program dana desa, sehingga kami harus teliti dan cermat,” ujarnya.
Terkait atensi tersebut, Yulius kerap ia disapa berkeinginan di wilayah kerjanya ada Puskemas yang melayani rawat inap.
“Saya sampaikan tahun ini akan dibangun Fasilitas Kesehatan (Faskes) rawat Inap di Kampung Manasari, kemudian pengerjaan drainase sepanjang 200 meter di Ayuka, juga pembangunan 2 unit rumah guru dan 1 ruang guru di Kmapung Amamapare” jelasnya.
Namun, terkait pembangunan Faskes masih terkendala belum adanya lahan, sehingga ia berharap pastisipasi masyarakat setempat.
Selanjutnya, Lucia Wamang selaku Kepala Puskemas (PKM) Amamapare saat Musrenbang mengusulkan kepada pemerintah agar menyediakan bus tranportasi bagi petugas kesehatan di Ayuka.
Termasuk fasilitas 1 unit perahu motor (fiber) untuk petugas kesehatan di Pulau Karaka dan 1 unit perahu motor untuk pelayanan kesehatan di Kampung Amamapare.
“Ke depan pelayanan kesehatan akan meningkat, tetapi sekiranya masukan saya ini bisa dikawal hingga Musrenbang tingkat kabupaten,” serunya.
Disamping itu, Kepala Kampung Amampare, Fakundus Natipia, mengusulkan pembangunan rumah sehat sederhana dan pembangunan kantor desa, serta talut di sepanjang Kampung Amamapre.
“Warga di Amamapare mayoritas beragama kristen,tapi gereja saja tidak ada, ini bukan usulan baru, tapi setiap Musrenbang kita usulkan, namun tidak pernah direalisasikan,” tandasnya.
Sementara para guru di Kampung Manasari, menyampaikan apresiasi dan terima kasih karena setiap usulan Musrembang tahun lalu telah direalisasikan, yaitu pengecoran area lapangan upacara sekolah di Kampung Omoga, dan pembangunan pagar sekolah.
“Usulan kami bangun pagar sudah realisasi, karena sebelumnya banyak anak-anak yang bolos sekolah. Kalau usula Musrenbang kali ini, kami minta tambahan ruang guru dan ruang laboratorium komputer,” ujar salah satu guru yang enggan namanya dikorankan. (eno)
Jumlah Pengunjung: 29