Monitoring Organ YPMAK Dukung Pelayanan, Peremajaan dan Renovasi Sarpras RSMM-KMM

6 days ago 27
Update Liputan News Pagi Viral Terbaru

TIMIKAEXPRESS.id – Mendukung operasional pelayanan dasar kesehatan masyarakat tujuh suku, khususnya Amungme dan Kamoro, Organ Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) melakukan monitoring ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) dan Klinik Mitra Masyarakat (KMM) pada Selasa (25/3/2025).

Monitoring Organ YPMAK yang terdiri dari Badan Pembina, Pengawas dan Pengurus, ini merupakan tindaklanjut dari implementasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara RSMM dengan Yayasan Caritas Timika Papua (YCTP) selaku pengelola RSMM, juga merupakan mitra kesehatan YPMAK pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia.

Monitoring setelah diskusi antara organ YPMAK,  pengurus YCTP,  pengelola RSMM, terungkap kalau ada Sarana dan Prasarana (Sarpras) yang harus diperbaiki atau direnovasi.

Pasalnya, sejak berdiri 1999 silam, RSSM terkahir direnovasi pada 2007, sehingga perlunya perbaikan, misalnya  dinding sejumlah ruangan pelayanan maupun bangsal perawatan yang terbuat dari kayu dan papan sudah banyak yang lapuk.

Termasuk peralatan juga butuh peremajaan dalam mendukung pelayanan kesehatan secara optimal dan maksimal bagi masyarakat.

Monitoring Organ YPMAK dipimpin langsung Dr. Leonardus Tumuka selaku Ketua Pengurus YPMAK, dengan didampingi Wakil Ketua Monev Hendraotje Watory,Wakil Ketua Program dan Perencanaan  Fery Magai Uamang

Turut serta Sekretaris YPMAK Kris Ukago, Bendahara Raimond Marbun, Deputi Monev YPMAK Fransiskus Xaverius Wanmang, Deputi Program YPMAK Billy Korwa, Kadiv Monev Kesehatan Riana Wadibar dan Kadiv Kesehatan YPMAK Hengky Womsiwor.

Organ YPMAK saat monitoring didampingi langsung Direktur YCTP, Antonius Tapipea dan dr. Benediktus Adries  S,PA selaku Wakil  Direktur Medis RSMM.

Tim Organ YPMAK juga menyambangi hampir semua ruang perawatan,  mulai Bangsal Theresia, Yosep, dan Bangsal Anna serta beberapa fasilitas layanan untuk memastikan kelayakan Sarpres dalam mendukung pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Ketua Pengurus YPMAK Dr. Leonardus Tumuka, mengatakan monitoring Organ YPMAK bertujuan meninjau langsung kondisi serta Sarpras yang ada di RSMM dan KMM, sehingga kalau ada yang kurang bisa segera dibenahi.

“Kita harus memiliki masterplan yang baru, dimana pihak kontraktor akan diberikan waktu tiga bulan untuk melaksanakan pengerjaan atau renovasi, dimana proses lelang pengerjaannya sementara berlangsung,” ungkapnya.

Ia menyebut hasil dari monitoring sebagai dasar untuk mendorong anggaran operasional RSMM di tahun berikutnya.

Pasalnya, RSMM sudah berdiri lebih 25 tahun, maka ada konstruksi Sarpras yang terbuat dari kayu, tentu butuh perawatan, perbaikan atau renovasi.

“Jadi, perlunya perbaikan, baik infrastruktur, Sarpras, agar tim kesehatan, perawat maupun doker bisa melakukan pelayanan lebih baik dan nyaman, demikian pun pasiennya,” tandas Leonardus kerap ia disapa.

Pada kesempatan itu, Engel Enoch selaku Ketua Badan Pembina YPMAK menambahkan, monitoring ini dilakukan untuk melihat secara langsung operasional termasuk Sarpras dan diskusi terkait tenaga medis.

“Tadi, dalam diskusi ada banyak catatan, karena memang banyak hal yang harus dipenuhi untuk mencapai standar kesehatan, baik dari bangunannya, fasilitas, tenaga medis, dan lain sebagainya, yang juga butuh tenaga profesonal,” ujarnya.

Ia tidak menampik, menyandang status rumah sakit tipe C, tentu banak hal yang harus dipenuhi RSMM, dan boleh dikata RSMM saat ini posisinya bertahan dalam hal pelayanan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur YCTP, Antonius Tapipea mengungkapkan kunjungan sekaligus monitoring yang dilakukan organ YPMAK merupakan hal strategis, karna dengan usai RSMM saat ini sangat dibutuhkan perbaikan dalam segala aspek, baik tenaga medis maupun fasilitas, juga Sarpras yang ada.

“Kami harap dukungan YPMAK dan PT Freeport Indonesia untuk perbaikan layanan RSMM dan lainnya,” tandasnya.

Disamping itu, Wakil Ketua Monev YPMAK, Hendraotje Watory, mengatakan monitoring dilaksanakan Organ YPMAK, ini merupakan tingkatan tertinggi dalam upaya meningkatkan dan perbaikan layanan RSMM.

“Hasil monitoring nanti kita akan tindaklanjuti, yaitu melakukan perbaikan, baik dari segi infrastruktur, pelayanan maupun tata kelolahnya,” demikian Watory.

Sementara dr.Benediktus Adries, S.PA selaku Wakil  Direktur (Wadir) Medis RSMM  menjelaskan, kondisi bangunan sejak terakhir kali direnovasi tahun 2007, kini banyak mengalami kerusakan, begitu juga faslitas yang tersedia, seperti tempat tidur pasien, mobil ambulance.

Bahkan lantai dan dinding rumah sakit perlahan mulai rusak, karena sebagian besar bangunannya berkonstruksi kayu dan papan.

“Banyak tempat tidur pasien yang sudah rusak, jadi kalau penuh kita harus cari ke bangsal lain. RSMM kini hanya memiliki satu unit ambulance, padahal harusnya lebih dari satu, karena tranportasi untuk jenazah berbeda dengan pasien kritis. Bahkan mobil ambulance yang ada saat ini sudha beberapa kali diperbaiki, karena bodinya keropos,” ungkapnya.

Yang tidak kalah penting, saat ini kasus TBC yang ditangani RSMM cukup tinggi, namun terkendala minimnya ruang isolasi,  sehingga pasien TB digabung satu bangsal dengan pasien malaria dan lainnya.

“Meski dalam kondisi serba kekurangan, sasaran keselamatan pasien adalah yang utama dan tetap terlaksana, begitupun hak-hak pasien seperti pengurangan  resiko pasien jatuh termasuk layanan pasien BPJS,” ungkapnya.

Menurut dr. Benediktus, sesuai masterplan  ada tiga bangsal yang harus diperbaiki, karena  hampir semua lantai dari bangsal tersebut bukan konstruksi khusus sehingga harus disterilisasi, seperti  lantai ruang operasi, karena RSMM banyak tangani penyakit menular. (eno)

Jumlah Pengunjung: 24

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |