TIMIKAEXPRESS.ID
Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Papua Tengah, Meki Frits Nawipa dan Deinas Geley melakukan kunjungan ke Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) pada Jumat (28/3/2025).
SATP sendiri dikelola oleh Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI).
Agenda kunjungan ini atas undangan seorang murid SATP yang menyerahkan noken kepada Gubernur Meki Nawipa saat kunjungan perdana di Kantor YPMAK di Jalan Yos Sudarso, Mimika pada Kamis (27/3/2025) lalu.
Antusiasme mengunjungi SATP, karena di masa pemerintahannya, Gubernur Meki Nawipa memprioritaskan kepada pendidikan.
Karenanya, saat ke SATP dengan didampingi Bupati Mimika dan Wakil Bupati (Wabup) Mimika Johannes Rettob-Emanuel Kemong, Gubernur Meki Nawipa dan Wagub Deinas Geley diajak melihat langsung fasilitas yang ada, mulai dari laboratorium komputer, ruangan TeachCast with Cambridge, ruang montessori dan ruang makan serta dapur.
Pada kesempatan itu, Gubernur Meki Nawipa dan Wagub Deinas Geley juga menyaksikan penampilan serta atraksi drum band dari anak-anak SATP.
Dari penyambutan semarak itu, Gubernur Meki Nawipa pun bertemu dan berceritera serta memberikan motivasi dengan kata-kata bijak yang menggugah anak-anak SATP.
“Biarlah cepat mendengar tapi lambat berkata-kata”, jika demikian maka kesuksesan akan segera diraih,” katanya.
Dihadapan para pengurus YPMAK, perwakilan PT Freeport Indonesia, Kepala Sekolah (Kepsek) dan para guru SATP, Gubernur Meki Nawipa mulai berceritera tentang masa kecilnya, dimana ia bercita-cita menjadi pilot.
Komitmen dan prinsip yang kuat hingga mengapai cita-cita, semuanya itu dilakukan Meki Nawipa dengan tekun dan rajin belajar serta berdoa, dengar-dengaran dan tidak menipu.

“Cita-cita saya juga bisa terwujud berkat bantuan YPMAK dan Freeport. Kalau tidak ada Freeport, saya mungkin tidak bisa seperti sekarang ini,” bebernya.
Memang semua butuh waktu dan prosesnya memang tidak mudah, sehingga apa yang diperoleh atau didapatkan saat ini harus disyukuri.
“Jadi, pesan saya kepada adik-adik di SATP, kenangkan ingat, jangan lupakan yang telah membantu. Karena ada banyak yang melupakan kebaikan orang lain,” tegas Meki kerap ia disapa.
Untuk itu, setelah dilantik jadi Gubernur Papua Tengah, lanjut Meki, yang pertama kali ia kunjungi adalah YPMAK.
“Saya mau katakan, kita bukanlah siapa-siapa, kalau tidak ada yang membantu seperti halnya YPMAK dan Freeport, ini karena karunia Tuhan. Mari kita tetap mendoakan Freeport dan YPMAK, juga Pemda Mimika, agar mereka tetap membantu pendidikan.
Ia juga mengingatkan, kelak bila sudah menjadi orang sukses, jangan sekali-kali melopakan orang yang sudah membantu, itu bisa membawa kita ke ambang kehancuran, dan itu bukan budaya orang Papua.
Sementara Wagub Deinas Geley mengaku kalau anak-anak SATP luar biasa, ini karena pengelolaan dan sistem pembelajaran yang diterapkan oleh Yayasan Pendidikan Lokon sangat baik.
“Anak-anak SATP harus manfaatkan baik kesempatan ini dengan belajar sungguh-sungguh, agar ke depan bisa sukses, dan turut serta membangun Mimika,” tandasnya.
Selanjutnya, Wabup Mimika Emanuel Kemong juga mengapreasiasi kunjungan Gubernur dan Wagub Papua Tengah ke SATP.
“Kami berdiri di sini karena kami sekolah. Prosesnya panjang, jadi anak-anak harus sekolah yang rajin agar kelak menjadi pemimpin di tanah ini,” demikian Emanuel yang pernah menjabat Sekretaris Eksekutif LPMAK kini YPMAK.
Pada kesempatan yang sama, Pembina YPMAK Engel Enoch mengatakan, kunjungan Gubernur Papua Tengah ke SATP, apalagi sebagai alumni ikut memberikan motivasi, ini mendapat apresiasi dari PTFI.
Dijelaskan pula, YPMAK kini memiliki beberapa asrama guna pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), utamanya di bidang pendidikan.
Pasalnya, pendidikan atau sekolah pola asrama, merupakan bagian dari program beasiswa.
“Saat ini ada 4.103 peserta didik mulai jenjang SD (Sekolah Dasar) hingga perguruan tinggi yang tersebar di beberapa kota studi, dimana seluruh pembiayaannya dari Freeport sebagai donatur utama, dengan komitmen hingga tahun 2041,” ujarnya.
Ia berharap apa yang sudah dilakukan oleh YPMAK bisa berjalan baik sehingga menghasilkan kualitas SDM yang memiliki daya saing.
Lanjut Enoch, SATP yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Lokon (YPL), kini mendidik 1.155 anak tujuh suku asli Papua, diantaranya 841 anak dari Suku Suku Kamoro 124 orang, Dani 24, Damal 45, Moni 34, Mee 35, dan Nduga 5 orang. (eno)
Jumlah Pengunjung: 10