Serahan Panah, Kelompok Warga Eli Dolame dan Ricky Dolame Sepakat Damai

3 months ago 56

MENERIMA – Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman menerima penyerahan panah menandai kesepakatan damai dari kedua kelompok warga yang bertikai pada penyelesaian damai di Jalan C. Heatubun, Rabu (22/1/2025) (FOTO: GREN/TIMEX)

TIMIKAEXPRESS.id – Dua kelompok warga dari kubu Eli Dolame dan Ricky Dolame yang terlibat pertikaian masalah keluarga di Jalan C. Heatubun, Distrik Mimika Baru, Mimika-Papua Tengah, akhirnya sepakat berdamai dan berkomitmen tidak akan angkat panah atau mengulangi konflik sejak Minggu, 19 Januari 2025 lalu.

Penyelesaian dan perdamaian di lokasi konflik di Jalan C. Heatubun, ini ditandai dengan ritual penyerahan panah dari perwakilan kedua kelompok warga, yang diserahkan dan diterima langsung oleh Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman pada Rabu (22/1/2025).

Sebelum menyerahkan panah, perwakilan dari kedua kelompok warga menyampaikan permohonan maaf serta komitmen tidak akan mengulangi pertikaian selepas perdamaian ini, yang dilafalkan dalam bahasa daerah setempat.

Sementara Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, setelah menerima panah tersebut, ia mengimbau sekaligus menegaskan agar pertikaian yang terjadi tidak lagi terulang, sebab proses perdamaian sudah dilakukan.

“Saya terima panah ini secara simbolis dari kedua belah pihak, dan semoga tidak ada lagi perang,” serunya.

Selain itu, untuk menjamin keamanan, AKBP Billyandha Hildiario Budiman berharap kepada kedua belah pihak atau kedua kelompok warga untuk segera mengosongkan lokasi dan membongkar tenda yang ada di lokasi konflik.

“Saya minta dalam waktu dua jam segera kosongkan tempat ini dan membongkar tenda, karena sudah damai,” tandasnya.

Penyelesaian damai juga diikuti penandatanganan surat kesepakatan perdamaian antara dua kelompok warga.

Dalam prosesi penyelesaian pertikaian tersebut, Pemda Mimika turut menyumbangkan bantuan 6 ekor babi kepada masng-masing kelompok sebanyak 3 ekor, serta 12 karung beras ukuran 50 kg, dibagi enak karung kepada masing-masing kelompok.

Sementara perwakilan keluarga korban, Nogotagol meminta agar pertikaian ini disudahi dan tidak lagi terulang.

“Ini sudah selesai dan sudah damai. Jadi, mulai sekarang berhenti tidak boleh lagi buat pernyataan berulang-ulang. Kalau ada yang melawan atau melanggar, maka harus ditangkap dan proses hokum, karena perdamaian ini berlaku sekali untuk selamanya, bukan berulang-ulang kali,” tegasnya.

Nogotagol juga sangat menyayangkan pertikaian yang kembali terjadi, apalagi kedua kelompok warga ini masih ada hubungan keluarga.

“Kita harus malu, orang di luar tertawa dengan kita masa saudara, kakak-adik, tapi kenapa harus ‘perang’. Mulai sekarang berhenti dan kembali beraktivitas seperti biasa,” pungkasnya.

Adapun aparat keamanan hingga kini masih terus disiagakan di Jalan C. Heatubun guna melakukan pengamanan  sekaligus mengantisipasi aksi susulan.

Dua Korban Masih Dirawat

Sementara itu, dari 8 korban yang terkena panah pasca pertikaian antar dua kelompok warga sejak Minggu (19/1/2025) dan Senin (20/1/2025) lalu, dua korban masih dirawat di RSUD Mimika.

“Dua korban masih dirawat, sedangkan enam lainnya sudah kembali ke rumahnya masing-masing,” ujar AKBP Billyandha Hildiario Budiman.

Dikatakan pula, hasil konfirmasi dari pihak RSUD Mimika, kedua korban yang masih dirawat sudah melewati masa kritis, dan sudah dipindahkan ke bangsal perawatan.

Disamping itu, AKBP Billyandha menyebut pihaknya hingga kini belum menerima laporan polisi terkait insiden pembakaran mobil pasca pertikaian di Jalan C. Heatubun pada Hari Minggu lalu.

 “Kami masih tunggu laporan polisi, dan atas dasar laporan tersebut kami akan tindaklanjuti sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” pungkasnya. (via)

Jumlah Pengunjung: 87

Read Entire Article
Sumut Bermartabat| Timika Hot | | |