Kombes Pol. Yusuf Sutejo (FOTO: IST/TIMEX)
TIMIKAEXPRESS.id – Satgas Operasi Damai Cartenz (ODC) memastikan bahwa informasi yang beredar di Media Sosial (Medsos) terkait adanya pengungsian masyarakat di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, adalah tidak benar.
Narasi tersebut ternyata menggunakan dokumentasi lama dan tidak mencerminkan situasi yang sebenarnya.
Kasatgas Humas ODC, Kombes Pol. Yusuf Sutejo dalam keterangannya mengatakan bahwa kondisi wilayah di Distrik Oksop saat ini kondusif.
“Beberapa warga yang berpindah ke tempat yang lebih aman pada akhir November 2024 telah kembali ke Distrik Oksop dan beraktivitas seperti biasa sebelum Natal. Jadi, informasi yang beredar saat ini adalah berita hoaks yang sengaja disebarkan untuk memprovokasi,” tegasnya.
Untuk itu, Kombes Pol. Yusuf Sutejo mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu atau berita tidak benar yang beredar.
“Polri dan aparat keamanan terus berkomitmen menjaga situasi kondusif di Distrik Oksop,” jelasnya.
Kombes Pol. Yusuf Sutejo juga menegaskan bahwa penyebaran berita hoaks seperti ini diduga dilakukan oleh oknum tertentu untuk menciptakan keresahan di tengah masyarakat dan gangguan keamanan.
“Masyarakat diminta untuk selalu memverifikasi informasi melalui saluran resmi guna menghindari dampak dari berita palsu. Satgas Ops Damai Cartenz akan terus memberikan informasi yang benar dan menjaga keamanan masyarakat di Kabupaten Pegunungan Bintang,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Distrik Oksop, Yohanes Sasaka mengatakan bahwa situasi di Distrik Oksop aman dan kondusif.
Adapun beberapa poin penting yang disampaikan Yohanes Sasaka terkait isu yang berkembang, diantaranya:
1. Dokumentasi yang beredar adalah foto kejadian pada 28 November 2024 di Kampung Mimin, bukan kejadian saat ini.
2. Sejumlah warga Distrik Oksop sekitar puluhan orang telah kembali ke tempat tinggal mereka dan menjalankan aktivitas normal di empat kampung, sementara Kampung Mimin masih dalam pengawasan aparat keamanan.
3. Berita yang menyebutkan adanya lansia dan seorang ibu yang meninggal dunia karena pengungsian tidak benar. Keduanya meninggal dunia akibat faktor kesehatan.
Walaupun demikian, masyarakat Distrik Oksop juga berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah daerah maupun provinsi terkait distribusi bantuan.
“Kami mengapresiasi kepedulian aparat keamanan, tapi kami juga butuh dukungan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dasar,” pungkasnya. (via)
Jumlah Pengunjung: 33